TVTOGEL — Center of Economic and Law Studies (CELIOS) merilis hasil survei nasional terkait evaluasi satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tepat pada 20 Oktober 2025.
Hasilnya, kinerja kabinet Merah Putih dinilai belum memuaskan publik. CELIOS memberi nilai rata-rata 3 dari 10, atau bisa dibilang “rapor merah” bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selain kabinet, lembaga keamanan seperti TNI dan Polri juga ikut mendapat penilaian. TNI memperoleh nilai 3 dari 10, sementara Polri hanya 2 dari 10.
Mayoritas Publik Nilai Janji Politik Belum Terpenuhi
Dalam laporan tersebut, CELIOS menjelaskan beberapa indikator yang menjadi dasar penilaian.
Sebanyak 56 persen responden menilai janji politik pemerintah belum terealisasi sepenuhnya. Lalu 72 persen publik merasa program-program pemerintah masih belum efektif dan belum memberi dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Dari sisi kebijakan, 80 persen responden menilai arah kebijakan pemerintah belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan dalam hal kepemimpinan, 64 persen responden menyatakan kualitas kepemimpinan nasional masih di bawah ekspektasi publik.
Tak hanya itu, 81 persen responden menyoroti minimnya transparansi dalam pengelolaan anggaran, dan 91 persen menilai komunikasi pemerintah terkait kebijakan masih jauh dari memuaskan.
Desakan Publik untuk Evaluasi Kabinet
Salah satu temuan menarik dari survei ini adalah meningkatnya tuntutan publik terhadap pejabat yang dinilai berkinerja buruk.
Sebanyak 96 persen responden menilai menteri yang tidak menunjukkan hasil optimal sebaiknya mundur atau diganti.
Sementara itu, 75 persen publik menganggap penegakan hukum semakin tumpul, dan 84 persen merasa beban pajak serta pungutan pemerintah terlalu berat.
Dari sisi bantuan sosial, 53 persen menilai program bantuan ekonomi belum cukup membantu kebutuhan masyarakat bawah.
Kerja sama antar lembaga pemerintah juga disorot. Sebanyak 58 persen responden menilai koordinasi lintas kementerian tidak berjalan efektif, dan 43 persen menilai pemberantasan korupsi masih jauh dari harapan.
Menariknya, 98 persen responden setuju agar jumlah kementerian dipangkas demi efisiensi birokrasi. CELIOS juga mencatat adanya penurunan elektabilitas Prabowo sebesar 36 persen di antara pemilih yang mendukungnya pada Pemilu 2024.
Detail Metode Survei CELIOS
Penelitian ini melibatkan 120 jurnalis dari 60 lembaga media nasional yang mewakili berbagai bidang seperti ekonomi, sosial-politik, hukum, dan energi.
Selain itu, CELIOS juga melakukan survei publik secara nasional dengan 1.338 responden dari berbagai wilayah — mulai dari desa, pinggiran kota, hingga perkotaan — agar mencerminkan keberagaman sosial dan demografi Indonesia.
Survei dilaksanakan pada 30 September hingga 13 Oktober 2025, dengan metode digital melalui iklan berbasis target di Facebook dan Instagram.
Proses pembobotan data dilakukan untuk menyesuaikan dengan distribusi demografis Indonesia, berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS).
Metode ini memungkinkan hasil survei menggambarkan persepsi masyarakat dewasa terhadap kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah secara lebih akurat.
Survei Poltracking Tunjukkan Hasil Berbeda
Berbeda dengan temuan CELIOS, lembaga Poltracking Indonesia merilis hasil survei dengan angka kepuasan publik yang jauh lebih tinggi.
Dari survei yang dilakukan pada periode serupa, 81,5 persen responden mengaku masih percaya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, sementara 78,3 persen menyatakan puas dengan kinerja keduanya.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, menjelaskan bahwa tingkat kepuasan tersebut didorong oleh persepsi publik terhadap gaya kepemimpinan Prabowo yang dianggap tegas, berani, dan bertanggung jawab.
Kesimpulan: Antara Harapan dan Realita
Setahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan adanya perbedaan tajam antara persepsi publik dan hasil survei lembaga riset.
CELIOS menilai kinerja pemerintah masih jauh dari ekspektasi, sementara Poltracking menampilkan sisi optimistis dari masyarakat yang masih menaruh kepercayaan pada duet ini.
Dengan temuan yang beragam, satu hal jelas: publik berharap ada perbaikan nyata di tahun kedua pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama dalam hal efektivitas program, transparansi anggaran, dan komunikasi kebijakan kepada masyarakat.